Segarra,
sebuah restoran yang berdiri di area Taman Impian Jaya Ancol. Dikenal restoran
dengan view yang indah menghadap ke laut. Restoran ini pun kerap dijadikan
sebagai venue wedding karena lokasi nya yang indah.
Dari luar
terlihat bangunan putih yang menamp ilkan kesan elegan. Ketika berjalan masuk,
setiap tamu disapa dengan ramah dan di bantu mencari tempat duduk yang
diinginkan. Tamu dapat memilih ingin duduk di dalam atau diluar.
Hari itu saya
memilih duduk di luar, disebuah sofa panjang menghadap ke laut. Disitulah
saya berkesempatan mewawancarai Mas
Gusti mengenai tempat ini. Mas Gusti bekerja di bagian Sales di Segarra, ia
tahu betul seluk beluk restoran ini.
Setiap harinya
segarra buka dari jam 12 siang, yang membedakan weekdays dan weekend adalah jam
tutup restoran ini di. Untuk weekdays, segarra tutup jam 12 malam, sedangkan
untuk weekend, segarra tutup jam 2 pagi. Untuk weekdays, tamu dari segarra bisa
mencapai 150 atau lebih, sedangkan untuk weekend sendiri mencapai kurang lebih
250 orang. Menurut mas Gusti, hari sabtu tepatnya jam 5 sore sampai jam 10
malam, adalah waktu dimana segarra paling ramai dipenuhi tamu.
Ketika restoran
sedang ramai pengunjung, dan ada tamu-tamu baru datang. Segarra menerapkan
system waiting list. Dimana tamu ingin duduk di luar, dan ketika diluar sudah
full, tamu ditawarkan untuk duduk di dalam dulu di dining area atau di lantai
dua. Lalu bila ada kursi yang kosong di luar, maka tamu dipindahkan ke kursi
yang terletak di luar tersebut.
Area dari
segarra sendiri terbagi 2 area, yaitu area berpasir dan tidak berpasir. Spot
favorit pengunjung menurut mas Gusti adalah di Orbit Sofa. Dimana sofa tersebut
hanya diperuntukkan untuk 2 orang, terletak di paling depan di area berpasir
dan langsung menghadap laut. Dikenakan minimum order bila ingin duduk di spot
ini, yaitu sebesar Rp 300.000 untuk weekdays, dan Rp 500.000 untuk weekend.
Sedangkan sofa yang saya duduki sekarang ini, dimana terletak di area yang
tidak berpasir, dapat diduki sekitar 3-5 orang, hanya dikenakan minimum order
pada weekend, yaitu sebesar Rp 300.000.
Setiap
hari jumat, segarra memfasilitasi pengunjung dengan menghadirkan live music.
Aliran music yang dipilih adalah acoustic. Dulu segarra sempat menghadirkan DJ,
namun karena beberapa masukan pengunjung dan pertimbangan manajemen akhirnya
diganti dengan live music acoustic. Dimana dirasa lebih ‘nyambung’ dengan
suasana segarra yang romantis dan tenang. Hal ini pun mendapat respon positif
dari pengunjung.
Terdapat
cukup banyak pelayan di restoran ini, sehingga pengunjung tidak sulit bila
membutuhkan bantuan pelayan. Menurut mas gusti, pelayan di restoran ini
merupakan pegawai kontrak sehingga pihak Segarra dapat menilai kinerja mereka
dan memutuskan apakah akan memperpanjang kontraknya atau tidak. Namun setiap
pelayan diberi training sebelum bekerja disini, sehingga memiliki product
knowledge yang baik dan memberikan servis yang memuaskan untuk tamu Segarra. Segarra
menerima dengan baik bila ada kritik dari konsumen, Karena Segarra ingin dapat
memuaskan keinginan konsumen. Misalnya, bila ada keluhan mengenai makanan, maka
diganti dengan yang baru.
Segarra
kerap memberikan penawaran menarik untuk makanan dan minumanya. Misalnya ketika
saya datang, terdapat promo “Buy 1 Cocktail, free 1 Mocktail”. Penawaran ini
kemudian di publikasikan oleh pihak segarra melalui akun social media nya yaitu
di twitter @segarraancol dan fanpage “Segarra Jakarta” di facebook. Untuk promo
wedding venue, semua diserahkan segarra pada website Weddingku.com, diamana
website tersebut yang mempromosikan segarra sebagai sebuah wedding venue.
PENGUNJUNG
nai Segarra.
Livia adalah mahasiswi berusia 19 tahun. Ia datang bersama teman-temanya ke
Segarra, sembari menikmati hidangan yang dipesanya, ia setuju untuk berbincang
sebentar dengan saya.
Livia telah 5 kali mengunjungi segarra. Ia
bercerita bahwa ia mengunjungi segarra pada beberapa special occasion, yaitu
diantaranya, ulang tahun temanya dan juga anniversary dengan pacarnya. Alasan
mengapa ia tidak terlalu sering mengunjungi segarra adalah karna ia tinggal di
daerah Pondok Indah, sehingga cukup jauh dari lokasi Segarra di Jakarta Utara.
Untuk service
sendiri, livia merasa puas karena merasa setiap ia memerlukan bantuan pelayan
disini, selalu ada yang melayani. Juga ia merasa disambut ketika datang kesini
dan dicarikan tempat duduk, tidak seperti di banyak restoran lain.
Menurut livia,
harga dari makanan di segarra sangat worth it, karena dengan harga segitu,
livia dapat menikmati makanan sambil disajikan dengan view yang indah dan
tempat yang nyaman untuknya. Spot favorit livia adalah di sofa panjang pada
bagian yang tidak berpasir. Karena ia merasa tidak nyaman bila kaki nya
menyentuh pasir, dan dari spot ini pun, ia merasa tetap dapat menikmati view
laut sama dengan orang orang yang duduk di tempat yang berpasir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar