Senin, 22 September 2014

“Calon Chef dan Pecinta Alam Yang Eksis Dengan Videonya di Instagram”


Berawal dari hobinya memasak untuk dirinya sendiri di rumah, kini Satryo Bagaskara atau yang akrab dipanggil Bagas, membuktikan keseriusanya pada bidang ini dengan mengambil jurusan Perhotelan di Universitas Trisakti. Bukan hanya itu, bulan januari tahun depan, bagas berencana memulai training sebagai chef di sebuah Hotel di pulau dewata (Bali). Sebenarnya, dalam memilih tempat training, bagas terpengaruh dengan hobi nya yang lain, yaitu Travelling.

Gue makanya pengen tempat tempat yang asik juga buat liburan, misalnya insyaAllah di Bali. Jadi kan sembari ntar ada libur dari kerja, gue bisa ke pantai, bisa ke Lombok juga..”

Pria 22 tahun ini sangat menyukai travelling, terutama ke daerah-daerah yang dekat dengan alam. Mulai dari naik gunung, trip keliling jawa, telah di lakoni nya. Ketika ditanyakan, apakah ada tempat yang paling mengesankan yang pernah ia kunjungi, bagas menceritakan pengalamanya di suatu gunung bernama Gunung Prau. “Gunung prau ternyata suhu nya dingin banget. Dari gunung yang pernah gue naikin sebelumnya, disitu paling dingin.” Bukan hanya karena suhu nya, tetapi yang juga mengesankan adalah betapa ramah nya penduduk sekitar terhadap para pendaki, termasuk kepada bagas dan teman temanya. Ia dijamu dengan tungku untuk menghangatkan badan serta diberi tempat untuk menginap secara gratis. Travelling ke tempat tempat yang alam nya masih asri, merupakan cara bagas menghindar sejenak dari padatnya ibukota.

“Emang gue suka di alam ya, demen tempat yang masih sejuk.. yah, yang masih asri lah.. kalo di kota gini kan panas.. Perlu refreshing. Makanya gue refreshingnya kesitu.. dari kepenatan, kejenuhan kota..”

Bagas memang bukan orang yang menyukai kebisingan. Sebuah pernyataan yang mengagetkan melihat bagas adalah tipe orang yang extrovert dan mudah bergaul serta membuat nyaman orang-orang disekitarnya. Tempat tempat seperti club malam dan mall di sore hari merupakan contoh tempat yang ia tidak sukai untuk mengisi waktu luangnya. “Gue ngga suka tempat bising..” Ujarnya. “Kalo di club kan berisik banget..” Sedangkan ketika disinggung mengenai mengapa ia tidak suka ke mall di sore hari, ia menjawab “Pusing kebanyakan orang, gue kalo ke mall paling malem, kalo udah sepi..”

Karena itu, bagas lebih memilih datang ke mall untuk nongkrong bersama teman-temanya di malam hari, di mana sudah tidak terlalu ramai pengunjung lagi. Ia biasanya akan datang pada pukul 9 malam, nongkrong bareng teman temanya, lalu meninggalkan mall pada pukul 11 malam. Street Gallery Pondok Indah Mall adalah salah satu tempat favorit bagas untuk berkumpul bersama teman-temanya. Dimana di tempat tersebut tersedia berbagai pilihan café. Dimana ia dan teman temanya suka sekali ‘nongkrong’ di café. Bagas memang tidak suka kebisingan, namun nongkrong bersama teman-temanya adalah kesenangan untuknya. Menurutnya, walopun ia tidak suka tempat yang ramai, tetapi ketika ia nongkrong, ‘ramai’nya berbeda, bukan seperti ramai mall di sore hari yang ramai akan orang asing. Namun ketika ‘nongkrong’, tempat itu ramai  dengan teman-temanya sendiri sehingga bagas menjadi nyaman dengan hal itu.

Ketika nongkrong, bagas bukan hanya merokok dan mengobrol-ngobrol dengan teman-temanya. Tetapi ia memiliki hobi yang lain yang suka ia lakukan bersama teman-temanya. Yaitu membuat video yang akhirnya akan di edit dan di upload ke Instagram. Bagas kemudian menceritakan awal mula ia mendapatkan ide-ide dari video-videonya.

“Ide tiba-tiba pas lagi nongkrong gitu, pengen bikin suatu video.. ya daripada di anggurin, terus di colong orang kan idenya, kenapa ngga dibuat aja gitu (videonya)..”

Ide yang datang biasanya bukan hanya dari dirinya sendiri tetapi juga dari teman temang yang nongkrong denganya. Teman-temanya pun kerap berpartisipasi dalam pembuatan videonya. Video dimana ia berjoget joget bersama teman-temanya di Pondok Indah Mall merupakan video favoritnya. Karena, ketika pembuatan video tersebut bagas berhasil membuat teman-teman nya yang awalnya malu malu, untuk ikut membantunya. Menurutnya, menjadi suatu kebanggaan, karena tidak semua orang berani melakukan hal tersebut di depan umum.

Hal yang memang hanya sekedar hobi untuk mengisi waktu luang bersama teman-temanya ternyata mendapat sambutan baik dari banyak orang. Dimana followers bagas di Instagram telah mencapai lebih dari 3000 followers. Namun menurutnya, hal itu bukan tujuanya. Bersenang-senang bersama teman temanya lah yang menjadi utama.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar